Rapat Pembahasan Kurikulum Magister Linguistik FBS UNAS dengan BPK Unas

Rapat Pembahasan Kurikulum Magister Linguistik FBS UNAS dengan BPK Unas

Jakarta (UNAS) – Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Nasional terus berkomitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan dan relevansi kurikulum di tengah dinamika kebutuhan akademik dan profesional. Komitmen ini ditunjukkan melalui kegiatan Rapat Perbaikan Kurikulum Program Studi Magister Linguistik yang dilaksanakan pada Rabu, 6 Agustus 2025 di Ruang Rapat Dekan, FBS UNAS.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan FBS, Ketua Program Studi Magister Linguistik, para dosen pengampu mata kuliah, serta perwakilan dari Biro Pengembangan Kurikulum (BPK) Universitas Nasional. Rapat ini menjadi langkah strategis dalam meninjau, mengevaluasi, dan memperbaharui kurikulum agar lebih adaptif terhadap perkembangan ilmu linguistik serta kebutuhan dunia kerja dan riset.

Dalam sambutannya, Dekan FBS, menyampaikan pentingnya menyusun kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar nasional dan internasional, tetapi juga mampu mengakomodasi perkembangan teknologi, pendekatan interdisipliner, serta kebutuhan industri dan masyarakat.

“Program Magister Linguistik harus mampu menjawab tantangan zaman dan menghasilkan lulusan yang unggul secara akademik dan profesional. Kurikulum yang baik adalah fondasi utama untuk mencapainya,” ujar beliau.

Sementara itu, Ketua Program Studi Magister Linguistik memaparkan hasil evaluasi kurikulum sebelumnya serta beberapa rancangan pembaruan, termasuk penyesuaian mata kuliah, penguatan metodologi riset, dan integrasi pendekatan digital-humanities dalam kajian linguistik.

Perwakilan dari BPK UNAS juga memberikan masukan terkait keselarasan kurikulum dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di tingkat pascasarjana.

Diskusi berjalan secara aktif, dengan berbagai masukan konstruktif dari para dosen mengenai materi pembelajaran, capaian pembelajaran lulusan, dan strategi pengembangan soft skills mahasiswa.

Rapat ini diharapkan menjadi fondasi dalam penyusunan kurikulum baru yang lebih responsif dan progresif, serta dapat segera diimplementasikan dalam tahun ajaran mendatang.(FBS)