Fakultas Bahasa dan Sastra Terima Kunjungan Delegasi Wakil Menteri Rusia, Bahas Kerja Sama Strategis di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Fakultas Bahasa dan Sastra Terima Kunjungan Delegasi Wakil Menteri Rusia, Bahas Kerja Sama Strategis di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Jakarta – Fakultas Bahasa dan Sastra, melalui Program Studi Sastra Inggris, menerima kunjungan kehormatan dari delegasi pendidikan tinggi Rusia pada Senin, 14 April 2025. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium, Unas ini menjadi momentum penting untuk membahas peluang kerja sama strategis di bidang pendidikan, penelitian, dan kebudayaan antara Fakultas Bahasa dan Sastra dengan universitas-universitas ternama di Rusia.

Ketua Pelaksana kegiatan, Dosen Program Studi Sastra Inggris UNAS, Tri Rahayu Mayasari, S.S., M.Hum., menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini. Ia menyebut, kunjungan Wakil Menteri Rusia menjadi suatu kehormatan dan peluang besar bagi UNAS dalam memperluas jejaring internasional. “Kami merasa bangga dapat menerima langsung kunjungan dari perwakilan Pemerintah Rusia di kampus Universitas Nasional,” ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama, Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S., Apt., menyambut baik rencana kolaborasi yang dibahas dalam pertemuan ini. UNAS, katanya, terbuka untuk menjalankan kerja sama dengan universitas di Rusia melalui program pertukaran dosen dan mahasiswa, riset kolaboratif, seminar bersama, hingga pengembangan kelembagaan. Ia berharap, kerja sama ini dapat segera diwujudkan dalam bentuk konkret dan saling menguntungkan.

Wakil Menteri Sains dan Pendidikan Tinggi Federasi Rusia, Konstantin Mogilevsky, menyampaikan bahwa kunjungannya ke UNAS merupakan bagian dari agenda diplomasi pendidikan menjelang pertemuan resmi antara Pemerintah Rusia dan Indonesia. Pertemuan tersebut akan membahas capaian dan rencana kerja sama kedua negara dalam bidang sains, teknologi, dan kebudayaan.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Rusia tengah memprioritaskan dua program besar: penguatan kerja sama riset serta peningkatan akses pendidikan tinggi antara kedua negara. Dalam waktu dekat, Rusia akan mendorong penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai universitas di Indonesia, termasuk UNAS, yang mencakup program double degree, pertukaran mahasiswa, dan pengembangan riset antarnegara.

Dalam dialog tersebut, Prof. Ernawati menekankan pentingnya kolaborasi global untuk menjawab tantangan zaman, seperti perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan. Ia juga menyebut bahwa mahasiswa Indonesia—yang jumlahnya hanya sekitar 10 persen dari total populasi—merupakan generasi terpilih yang harus dibekali pemahaman teknologi tanpa kehilangan nilai-nilai budaya dan kebangsaan.

Konstantin Mogilevsky pun menambahkan bahwa sistem pendidikan Rusia menekankan pembentukan karakter, nilai patriotisme, dan wawasan filosofis. Pendidikan, menurutnya, tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga tentang membangun semangat kemanusiaan, sejarah, dan tanggung jawab sosial yang luas.

Turut hadir dalam pertemuan ini sejumlah pejabat dari Rusia, di antaranya:

  • Liudmila Ogorodova (Deputy Governor of Tomsk Region for Scientific and Technological Development),
  • Artyom Rykun (Vice-Rector for International Affairs, Tomsk State University),
  • Vera Verkhoturova (Rector’s Advisor on International Cooperation, Tomsk Polytechnic University),
  • Viktor Rulevsky (Rector, Tomsk State University of Control Systems and Radioelectronics),
  • Maria Afanasieva (Head of the Department for International Cooperation, TUSUR),
  • Gufana Narimano (Acting Vice-Rector for Academic Affairs and International Cooperation, TUSUR).

Dari pihak UNAS, hadir pula para dekan, kepala biro, serta perwakilan lembaga di lingkungan universitas.

Pertemuan ini diharapkan menjadi titik awal kerja sama jangka panjang yang melibatkan pertukaran akademik, pengembangan kurikulum, serta pemanfaatan teknologi daring dan luring dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. UNAS menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat posisi sebagai kampus unggul yang adaptif terhadap perkembangan global.(FBS)