Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Nasional menggelar pertemuan dengan Biro Kerja Sama Universitas Darma Persada (Unsada) dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Nasional, Universitas Darma Persada, dan Sekretaris Jenderal Yayasan Melati Sakura. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 11 Agustus 2025, bertempat di Ruang Rapat Cyber Universitas Nasional.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi ketiga pihak untuk menjalin sinergi dan memperluas jejaring kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan bahasa serta budaya Jepang. Melalui MoU ini, diharapkan terjalin kolaborasi strategis yang dapat mendukung peningkatan kualitas akademik dan memperluas kesempatan bagi mahasiswa maupun dosen dalam berbagai program, termasuk pertukaran budaya dan kegiatan bersama.
Pertemuan ini dihadiri oleh Dekan FBS Unas, Dra. Nana Yuliana, M.A., M.Si., Ph.D., Wakil Dekan FBS Unas Fadhilah, S.S., M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Jepang Dr. Wawat Rahwati, S.S., M.Hum., Sekretaris Program Studi Sastra Jepang Dr. Suyanti Natalia, S.S., M.Pd., serta dosen-dosen Sastra Jepang Unas. Dari pihak Yayasan Melati Sakura hadir Hideki Amangku selaku Sekretaris Jenderal, sedangkan dari Unsada hadir Dr. Arie Artadi selaku Wakil Dekan Fakultas Sastra, Alifia dari Biro Kerja Sama, dan perwakilan dosen Sastra Jepang Unsada.
Dalam sambutannya, para perwakilan institusi menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat menghasilkan berbagai program inovatif, baik dalam bentuk kuliah tamu, workshop, penelitian bersama, maupun pengiriman mahasiswa dan dosen untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan di bidang bahasa Jepang. Selain itu, hubungan kemitraan ini juga diharapkan menjadi pintu bagi berbagai kegiatan yang dapat memperkaya pemahaman lintas budaya, khususnya antara Indonesia dan Jepang.
Dengan adanya penandatanganan MoU ini, FBS Unas, Unsada, dan Yayasan Melati Sakura menegaskan komitmennya untuk terus mendukung perkembangan pendidikan bahasa dan sastra Jepang di Indonesia. Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, pelestarian budaya, dan pembinaan hubungan internasional yang saling menguntungkan.(FBS)