PKM Sastra Jepang UNAS di MAN 7 Jakarta: Belajar Budaya Jepang Lewat Seni Kuliner Bento

PKM Sastra Jepang UNAS di MAN 7 Jakarta: Belajar Budaya Jepang Lewat Seni Kuliner Bento

Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025 – Program Studi Sastra Jepang Universitas Nasional (UNAS) kembali menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan pendekatan yang kreatif dan aplikatif. Mengangkat tema “Memperkenalkan Budaya Jepang Melalui Seni Kuliner Jepang”, kegiatan ini diselenggarakan di MAN 7 Jakarta dan disambut antusias oleh para siswa.

Kegiatan ini dihadiri oleh dosen-dosen Prodi Sastra Jepang UNAS, yaitu Lely Demiyati, M.Hum., Rita Susanti, S.Pd., S.S., M.Si., dan Dra. Wisnu Wardani, M.Hum., serta didampingi oleh empat mahasiswa yang turut membantu jalannya kegiatan di kelas.

Kuliner sebagai Jembatan Budaya

PKM kali ini mengambil pendekatan berbeda dalam memperkenalkan budaya Jepang, yakni melalui seni kuliner Jepang, dengan fokus utama pada lomba membuat bento—bekal makanan khas Jepang yang dikenal akan nilai estetika dan keseimbangannya. Kegiatan ini dirancang berdasarkan hasil survei minat siswa yang menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap makanan Jepang seperti sushi, ramen, dan bento, yang populer di kalangan remaja sebagai bagian dari budaya Jepang kontemporer.

“Melalui seni kuliner, siswa dapat mengenal budaya Jepang dengan cara yang menyenangkan dan aplikatif. Ini sekaligus menjadi jembatan agar siswa tertarik untuk mempelajari bahasa Jepang lebih jauh,” tutur Lely Demiyati, M.Hum., dosen pengampu mata kuliah Kuliner Jepang di Prodi Sastra Jepang UNAS.

Selain menanamkan pemahaman budaya, kegiatan ini juga memperkenalkan bahwa kuliner Jepang merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan secara akademik di UNAS, sehingga membuka wawasan siswa mengenai luasnya cakupan studi di bidang Sastra Jepang.

Pihak UNAS melalui tim PKM juga menyatakan komitmennya untuk melakukan tindak lanjut (follow up) terhadap kegiatan ini guna melihat dampaknya terhadap peningkatan minat dan pemahaman siswa terhadap budaya dan bahasa Jepang.

Rangkaian Kegiatan dan Antusiasme Siswa

Kegiatan berlangsung meriah dan penuh semangat. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil untuk mengikuti lomba membuat bento. Setiap kelompok berkreasi menyusun menu bento dengan tampilan menarik dan sesuai prinsip kuliner Jepang. Setelah sesi lomba, siswa juga mengikuti tes singkat terkait bahasa dan budaya Jepang sebagai bagian dari evaluasi kegiatan.

Tim dosen kemudian melakukan penilaian terhadap hasil bento dan penguasaan materi. Kelompok terbaik diberikan hadiah dari Prodi Sastra Jepang UNAS, sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan semangat belajar mereka.

Kegiatan ditutup dengan pembagian souvenir kepada seluruh peserta dan sesi foto bersama sebagai penanda kebersamaan dan kesuksesan acara.


Mendorong Minat Budaya Lewat Cara yang Menyenangkan

PKM ini menjadi langkah awal yang inspiratif dalam memperkuat relasi antara kampus dan sekolah mitra, sekaligus membuka cakrawala siswa bahwa mempelajari budaya asing, seperti budaya Jepang, bisa dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Melalui pendekatan seni kuliner, Prodi Sastra Jepang UNAS membuktikan bahwa pembelajaran lintas budaya tidak harus selalu teoritis. Justru dengan pengalaman langsung seperti ini, minat siswa dapat tumbuh secara alami dan lebih mendalam.(FBS)